Apa coba kaitannya kopi dengan
bahagia? Saya juga bingung kenapa bisa nulis itu judul bisa kayak gitu, aneh
ya? *kagak kok, siapa bilang? bener banget emang kagak aneh, terimakasih
Mayoritas manusia dibumi ini
kebanyakan memang maniak dengan kopi, itulah hasil riset yang saya lakukan
dikafe-kafe (ya iyalah jelas pada suka kopi, orang surveinya aja dikafe, coba
di kolong menara Eiffel sana, air putih aja muntah!!) lah kok malah air putih,
ini kopi mas, absurd banget sih luu, (dasar haheng ni orang!!)
Cukup-cukup, bicara sama diri sendirinya cukup, okey..kita lanjut lagi ke pembahasan tentang kopi. Entah mengapa menurut diri saya sendiri (semoga kalian juga para reader mengalami hal yang sama) , saat-saat, ataupun detik-detik meminum kopi itu sangat didebar-didebarkan (weiisss lebay) *yoben!!. Ditanya mengapa? Karena coba bayangkan, kopi itu umumnya coklat, ndak keliatan dalemnya, ketika pesen rasa manis, belum tentu kita percaya itu emang bener manis, ketika pesen pahit, belum tentu itu sepahit yang kita inginkan. Dan ketika rasa keingin tahuan itu terjawab ketika ingin menyicipinya pertama kali. Dan hal itu (kebanyakan kata “itu”nya lu bang) *crewet lu, lagian ini tulisan gua (kok sekarang pake “gua”) *biarin!!. Saya ulangi sekali lagi, dan hal itu merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu, karena apa….rasa pertama saat kita mencicipi kopi akan menjadi persepsi kita bahwa kopi ini emang bener-bener pas atau kagak. Itu salah satu keistimewanya kopi menurut saya (terus hubungannya sama bahagia apa?) *sabaaar nape, ntar abis ini gua bahas!!
Cukup-cukup, bicara sama diri sendirinya cukup, okey..kita lanjut lagi ke pembahasan tentang kopi. Entah mengapa menurut diri saya sendiri (semoga kalian juga para reader mengalami hal yang sama) , saat-saat, ataupun detik-detik meminum kopi itu sangat didebar-didebarkan (weiisss lebay) *yoben!!. Ditanya mengapa? Karena coba bayangkan, kopi itu umumnya coklat, ndak keliatan dalemnya, ketika pesen rasa manis, belum tentu kita percaya itu emang bener manis, ketika pesen pahit, belum tentu itu sepahit yang kita inginkan. Dan ketika rasa keingin tahuan itu terjawab ketika ingin menyicipinya pertama kali. Dan hal itu (kebanyakan kata “itu”nya lu bang) *crewet lu, lagian ini tulisan gua (kok sekarang pake “gua”) *biarin!!. Saya ulangi sekali lagi, dan hal itu merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu, karena apa….rasa pertama saat kita mencicipi kopi akan menjadi persepsi kita bahwa kopi ini emang bener-bener pas atau kagak. Itu salah satu keistimewanya kopi menurut saya (terus hubungannya sama bahagia apa?) *sabaaar nape, ntar abis ini gua bahas!!
Bahagia terkadang sulit…sesulit merasakan nikmatnya kopi. Tentu itu bagi yang belum maniak dengan kopi, entah mengapa pahit ataupun manis, jika mindset udah berfeeling bahwa “nikmatilah hidup sepahit kopi” walaupun dirasa tidak mengenakkan, bila itu dinikmati senikmat-nikmatnya Insya Allah akan mebahagiakan. Kapanpun dimanapun, kopi itu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya pagi penikmatnya. Rasanya kangen bila tak ada kopi ketika lagi bingung mau ngapain, bengong sendiri, lagi nongkrong juga. Dan entah kenapa juga ketika ada kopi itu dirasa ada pelengkap, (kayak tiba-tiba datang malaikat gituu, bukan malaikat izroil tapi…!!) *wiiss lebaynya muncul lagi. “Terkadang suka muncul inspirasi juga”, itu kata mereka yang suka dengan dunia kreatif.
Jadi mungkin sudah semestinya kita
berbahagia, baik dengan kopi ataupun apapun, “Ketika kalian belajar tentang
hidup, lihatlah orang-orang yang ada dibawah kalian”. Dengan itu kita akan
merasa bahwa hal-hal yang kita lakukan merupakan suatu keberuntungan, lebih
pastinya adalah lebih beruntung daripada mereka-mereka yang sisi kehidupannya
serba kekurangan. Dan tentu saja kita akan selalu lebih banyak bersyukur,
dengan bersyukur maka hidup akan lebih terasa bahagia. BERBAHAGIALAH SEKARANG
JUGA!!!
No comments:
Post a Comment