Nama : Farid Stevy Asta, S.Sn
TTL :
Gunungkidul, 20 Oktober 1982
Alamat : Jl.
Bugisan Selatan, Tegal Kenongo 36 L, Kasihan,
Bantul
Bantul
Latar
Belakang Pendidikan : 1. SD Plembutan
1 Gunungkidul
2. SMP N 1 Playen Gunungkidul
3. SMA 1 Wonosari Gunungkidul
4. S1 Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta
Apa
profesi anda saat ini?
Saya itu
sebenarnya multitasking, tapi kalau misalkan ditanya soal profesi, yang
paling bisa saya dapetin visual artist atau seni rupa sama graphic
designer.
Sudah berapa lama menekuni profesi ini?
Sejak masih
kuliah, saya lulus tahun 2007, kalau awal-awalnya sekitaran tahun 2005, 2 tahun
terakhir sebelum
lulus.
Prestasi/karya apa saja yang sudah diperoleh/dibuat dalam
profesi saat ini?
Kalau karya di
seni rupa ada sih beberapa seperti pameran begitu, kadang di Jogja, kadang juga
Alhamdulillah bisa mampir di kota tetangga.
kalau di graphic design
saya sudah bisa bikin studio sendiri namanya “liberate studio” dari studio itu
kemudian saya sering bertemu dengan klien untuk membuat project seperti logo,
dan apapun yang berhubungan dengan visual tentunya. Dan kalau prestasi
sebenernya bukan dibilang sebuah prestasi, melainkan pencapaian seperti ketika
waktu memenangkan kontes logo PT KAI beberapa waktu yang lalu.
Bagaimana rincian pekerjaan yang dilakukan oleh profesi
Anda saat ini?
kalau
dipartisi dulu di visual art saya berkarya rupa lalu berpameran, kalau di
graphic designer saya studio mention, berhubungan dengan klien dapet
handling klien
seperti membuat logo, poster background atau apapun itu yang berhubungan dengan
grafik.
Berapa penghasilan awal dan penghasilan saat ini dalam
profesi yang Anda tekuni?
Karena saya
bekerja wiraswasta jadi penghasilannya tidak menentu, tapi kalau dijadiin
patokan dulunya cuma cukup buat makan, tapi kalau untuk sekarang bisa buat
makan sama beli bensin, sama buat pijit juga, Hehe. Tapi kalau sekarang sudah
lumayan, karena sudah mempunyai studio sendiri terus dapat mempekerjakan 10
orang didalemnya dan mampu
membiyayai kehidupan mereka juga pastinya.
Bagaimana proses Anda bisa sampai pada
profesi/kedudukan/jabatan saat ini?
Semua lewat kerja merintis
sendiri dan jenjang karirnya tidak tentu. Di mulai dari membangun portofolio,
lewat segala macem pekerjaan yang dibayar maupun yang tidak. Dari situ saya
kumpulkan kemudian saya publish dan bagikan kepada orang-orang yang belum tau,
agar mereka kedepannya paling tidak bisa sedikit penasaran mungkin atau barang
kali mengintip apa yang saya bisa, kemudian jadi tertarik. Dan kemudian lambat
laun, saya berproses hingga jadi seperti ini.
Keterampilan/kompetensi apa yang dimiliki untuk menunjang
profesi saat ini?
Kalau saya basicnya DKV (Design
Komunikasi Visual) jadi tentu saja sudah mempunyai ketrampilan di bidang visual
art maupun design tentunya. Kemudian kemauan untuk belajar dan move on, karena
bidang visual, advertisement, dan juga art pastinya akan terus bergerak baik
cepat maupun lambat. Jadi tentunya mau tidak mau kita harus siap dengan situasi
maupun kondisi yang akan terjadi.
Bagaimana cara untuk memperoleh keterampilan/kompetensi
sebagaimana poin di atas?
Saya itu selalu punya etos
“srawung” atau bergaul, lalu kemudian dialog, trus kemudian cari tahu apapun
itu, tidak melulu pada konteks pekerjaan. Trus bagaimanapun harus mencintai
pekerjaan juga. Kemudian belajar membaca dalam konteks yang lebih luas dengan
memahami keadaan yang selalu berubah-ubah tentunya.
Bagaimana suka-duka selama menekuni profesi saat ini?
Emmm…sukanya terlalu banyak
karena saya terlalu mencintai pekerjaan saya, bahkan kesusahan pun akan menjadi
sebuah sukacita. Terutama karena merintis sendiri dapet sedikit pun banyak
disyukuri juga. Saya juga belum pernah sekalipun melamar pekerjaan walaupun DKV
capital industri \nya berada di Jakarta, tapi saya tidak begitu tertarik untuk
itu. Saya lebih memilih di Jogja aja yang saya piikir lebih menantang dan
memang istimewa, hehe
Kalau dukanya, karena mandiri
jadi mau cari apapun juga harus sendiri, terkadang juga terkena pentokan-pentokan
gitu untuk berkembang.
Bisakah ceritakan pengalaman “yang paling berkesan”,”yang
paling menyenangkan”, dan “yang paling tidak menyenangkan” selama menekuni
profesi saat ini?
Sebenarnya saya punya sebuah panggilan
nurani, terkadang ingin sekali menjadi pengajar seperti dosen, karena sistem
pendidikan di Indonesia ini kalau mau jadi dosen harus S2 terlebih dahulu, jadi
saya mengurungkan niat itu. Tapi dengan apa yang telah saya jalani, dan dengan
segala pekerjaan seperti tadi, saya jadi punya kekuatan untuk itu, untuk
menjadi dosen tanpa harus menempuh jenjang S2. Dan sekarang tak jarang di
undang untuk mengisi kuliah umum di kampus-kampus seperti Atma Jaya, Sanata
Darma, dan di forum-forum kreatif lainnya. terkadang di luar kota juga. Dan
semua itu bagi saya adalah suatu pengalaman paling berkesan dan menyenangkan,
karena seperti ada sebuah panggilan nurani yang mengajak dan seakan tak terduga
sama sekali.
Kalau untuk yang paling tidak
menyenangkan itu terkadang apa yang telah kita buat kemudian tidak diterima
dengan baik oleh orang-orang, karena di Indonesia ini belum ada standarisasinya
tentang pekerjaan grafik dan memang susah untuk membuat itu juga. Tapi itu juga
tak seburuk yang dibayangkan malah juga tidak pantas dijadikan hal yang tidak
menyenangkan, tapi itu semua menurut saya biasa saja gitu.
Bagaimana cara mengatasi hal yang paling tidak menyenangkan tersebut
pada poin di atas?
Satu kuncinya yaitu mencintai
pekerjaan. Paling joss itu.. banyak orang yang gagal ditengah jalan karena
tidak mencintai pekerjaan yang dijalaninya.
Karakteristik pribadi seperti apa yang dibutuhkan dalam
profesi saat ini?
Itu
harus peka zaman, kemudian sadar dokumentasi atau punya semacam portofolio. Dan
yang paling penting tentunya belajar, belajar apapun dan dalam konteks yang
lebih luas tentunya.
Kebiasaan seperti apa yang menunjang terbentuknya
karakter yang dimaksudkan?
Biasakan
dialog, menyelesaikan pekerjaan secara kolektif tidak individual. Artinya bahwa
apa yang kita kerjakan tentunya membutuhkan hal-hal lain yang bentuknya baru
maupun dari pengalaman. Jadi intinya ya tetep belajar terus.
Bagaimana prospek dan tantangan profesi di bidang Anda
ini di masa yang akan datang? Apakah isu terkait AFTA 2015 juga akan
berpengaruh? Seperti apa pengaruhnya dalam profesi ini nantinya?
Tentu
saja ini akan memunculkan daya saing atau kompetisi yang lebih tinggi dengan
adanya program seperti itu. Dan tentu saja harus siap dengan apa yang telah
kita pelajari. Karena di Jogja ini katanya akan dibangun bandara Internasional,
jadi pastinya kita akan punya celah disitu. Ketika yang asing masuk kita bisa
keluar, kalupun sulit paling tidak kita tetep punya ciri khas lah, kalau di
Jogja ini yang saya amati ada 3 tipe untuk hasil suatu bentuk karya visual,
yang pertama kualitas bagus, kemudian harga miring, dan kalau yang buruk mereka
kurang professional. Jadi tentu saja kita harus siap, apa pun pengaruhnya
nanti, dengan apa yang telah kita miliki kita pelajari, tentu saja tetap ada
keberanian untuk berkompetisi nantinya.
cherrrrrsss :) |
No comments:
Post a Comment