ADS

Tuesday, 28 January 2014

INTERVIEW GUIDE FARID STEVY ASTA

farid stevy asta

Nama                                        : Farid Stevy Asta, S.Sn
TTL                                           : Gunungkidul, 20 Oktober 1982
Alamat                                      : Jl. Bugisan Selatan, Tegal Kenongo 36 L, Kasihan,
                                                   Bantul
Latar Belakang Pendidikan          : 1. SD Plembutan 1 Gunungkidul
                                                   2. SMP N 1 Playen Gunungkidul
                                                   3. SMA 1 Wonosari Gunungkidul
                                                   4. S1 Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta



      Apa profesi anda saat ini?
Saya itu sebenarnya multitasking, tapi kalau misalkan ditanya soal profesi, yang paling bisa saya dapetin visual artist atau seni rupa sama graphic designer.

Sudah berapa lama menekuni profesi ini?
Sejak masih kuliah, saya lulus tahun 2007, kalau awal-awalnya sekitaran tahun 2005, 2 tahun terakhir sebelum lulus.

Prestasi/karya apa saja yang sudah diperoleh/dibuat dalam profesi saat ini?
Kalau karya di seni rupa ada sih beberapa seperti pameran begitu, kadang di Jogja, kadang juga Alhamdulillah bisa mampir di kota tetangga. kalau di graphic design saya sudah bisa bikin studio sendiri namanya “liberate studio” dari studio itu kemudian saya sering bertemu dengan klien untuk membuat project seperti logo, dan apapun yang berhubungan dengan visual tentunya. Dan kalau prestasi sebenernya bukan dibilang sebuah prestasi, melainkan pencapaian seperti ketika waktu memenangkan kontes logo PT KAI beberapa waktu yang lalu.

Bagaimana rincian pekerjaan yang dilakukan oleh profesi Anda saat ini?
kalau dipartisi dulu di visual art saya berkarya rupa lalu berpameran, kalau di graphic designer saya  studio mention, berhubungan dengan klien dapet handling klien seperti membuat logo, poster background atau apapun itu yang berhubungan dengan grafik.

Berapa penghasilan awal dan penghasilan saat ini dalam profesi yang Anda tekuni?
Karena saya bekerja wiraswasta jadi penghasilannya tidak menentu, tapi kalau dijadiin patokan dulunya cuma cukup buat makan, tapi kalau untuk sekarang bisa buat makan sama beli bensin, sama buat pijit juga, Hehe. Tapi kalau sekarang sudah lumayan, karena sudah mempunyai studio sendiri terus dapat mempekerjakan 10 orang didalemnya dan mampu membiyayai kehidupan mereka juga pastinya.

Bagaimana proses Anda bisa sampai pada profesi/kedudukan/jabatan saat ini?
Semua lewat kerja merintis sendiri dan jenjang karirnya tidak tentu. Di mulai dari membangun portofolio, lewat segala macem pekerjaan yang dibayar maupun yang tidak. Dari situ saya kumpulkan kemudian saya publish dan bagikan kepada orang-orang yang belum tau, agar mereka kedepannya paling tidak bisa sedikit penasaran mungkin atau barang kali mengintip apa yang saya bisa, kemudian jadi tertarik. Dan kemudian lambat laun, saya berproses hingga jadi seperti ini.

Keterampilan/kompetensi apa yang dimiliki untuk menunjang profesi saat ini?
Kalau saya basicnya DKV (Design Komunikasi Visual) jadi tentu saja sudah mempunyai ketrampilan di bidang visual art maupun design tentunya. Kemudian kemauan untuk belajar dan move on, karena bidang visual, advertisement, dan juga art pastinya akan terus bergerak baik cepat maupun lambat. Jadi tentunya mau tidak mau kita harus siap dengan situasi maupun kondisi yang akan terjadi.

Bagaimana cara untuk memperoleh keterampilan/kompetensi sebagaimana poin di atas?
Saya itu selalu punya etos “srawung” atau bergaul, lalu kemudian dialog, trus kemudian cari tahu apapun itu, tidak melulu pada konteks pekerjaan. Trus bagaimanapun harus mencintai pekerjaan juga. Kemudian belajar membaca dalam konteks yang lebih luas dengan memahami keadaan yang selalu berubah-ubah tentunya.

Bagaimana suka-duka selama menekuni profesi saat ini?
Emmm…sukanya terlalu banyak karena saya terlalu mencintai pekerjaan saya, bahkan kesusahan pun akan menjadi sebuah sukacita. Terutama karena merintis sendiri dapet sedikit pun banyak disyukuri juga. Saya juga belum pernah sekalipun melamar pekerjaan walaupun DKV capital industri \nya berada di Jakarta, tapi saya tidak begitu tertarik untuk itu. Saya lebih memilih di Jogja aja yang saya piikir lebih menantang dan memang istimewa, hehe
Kalau dukanya, karena mandiri jadi mau cari apapun juga harus sendiri, terkadang juga terkena pentokan-pentokan gitu untuk berkembang.

Bisakah ceritakan pengalaman “yang paling berkesan”,”yang paling menyenangkan”, dan “yang paling tidak menyenangkan” selama menekuni profesi saat ini?
Sebenarnya saya punya sebuah panggilan nurani, terkadang ingin sekali menjadi pengajar seperti dosen, karena sistem pendidikan di Indonesia ini kalau mau jadi dosen harus S2 terlebih dahulu, jadi saya mengurungkan niat itu. Tapi dengan apa yang telah saya jalani, dan dengan segala pekerjaan seperti tadi, saya jadi punya kekuatan untuk itu, untuk menjadi dosen tanpa harus menempuh jenjang S2. Dan sekarang tak jarang di undang untuk mengisi kuliah umum di kampus-kampus seperti Atma Jaya, Sanata Darma, dan di forum-forum kreatif lainnya. terkadang di luar kota juga. Dan semua itu bagi saya adalah suatu pengalaman paling berkesan dan menyenangkan, karena seperti ada sebuah panggilan nurani yang mengajak dan seakan tak terduga sama sekali.
Kalau untuk yang paling tidak menyenangkan itu terkadang apa yang telah kita buat kemudian tidak diterima dengan baik oleh orang-orang, karena di Indonesia ini belum ada standarisasinya tentang pekerjaan grafik dan memang susah untuk membuat itu juga. Tapi itu juga tak seburuk yang dibayangkan malah juga tidak pantas dijadikan hal yang tidak menyenangkan, tapi itu semua menurut saya biasa saja gitu.

Bagaimana cara mengatasi hal yang paling tidak menyenangkan tersebut pada poin di atas?
Satu kuncinya yaitu mencintai pekerjaan. Paling joss itu.. banyak orang yang gagal ditengah jalan karena tidak mencintai pekerjaan yang dijalaninya.

Karakteristik pribadi seperti apa yang dibutuhkan dalam profesi saat ini?
Itu harus peka zaman, kemudian sadar dokumentasi atau punya semacam portofolio. Dan yang paling penting tentunya belajar, belajar apapun dan dalam konteks yang lebih luas tentunya.

Kebiasaan seperti apa yang menunjang terbentuknya karakter yang dimaksudkan?
Biasakan dialog, menyelesaikan pekerjaan secara kolektif tidak individual. Artinya bahwa apa yang kita kerjakan tentunya membutuhkan hal-hal lain yang bentuknya baru maupun dari pengalaman. Jadi intinya ya tetep belajar terus.

Bagaimana prospek dan tantangan profesi di bidang Anda ini di masa yang akan datang? Apakah isu terkait AFTA 2015 juga akan berpengaruh? Seperti apa pengaruhnya dalam profesi ini nantinya?
Tentu saja ini akan memunculkan daya saing atau kompetisi yang lebih tinggi dengan adanya program seperti itu. Dan tentu saja harus siap dengan apa yang telah kita pelajari. Karena di Jogja ini katanya akan dibangun bandara Internasional, jadi pastinya kita akan punya celah disitu. Ketika yang asing masuk kita bisa keluar, kalupun sulit paling tidak kita tetep punya ciri khas lah, kalau di Jogja ini yang saya amati ada 3 tipe untuk hasil suatu bentuk karya visual, yang pertama kualitas bagus, kemudian harga miring, dan kalau yang buruk mereka kurang professional. Jadi tentu saja kita harus siap, apa pun pengaruhnya nanti, dengan apa yang telah kita miliki kita pelajari, tentu saja tetap ada keberanian untuk berkompetisi nantinya.


wawancara farid stevy asta muhammad jazari ichsan


farid stevy asta with jazari ichsan


cherrrrrsss :)

No comments:

Post a Comment